Menulis. Ya, hanya itu yang dapat ku lakukan jika sedang dilanda rindu padamu begini.
Karena aku benci gemetar ditanganku dan debaran di dadaku saat akan menghubungimu.
Tidakkah ini cinta, ketika sebelum jatuh terlelap, aku kerap membayangkan hal-hal indah yang mungkin bisa kita lakukan berdua?
Tidakkah ini cinta, ketika kamu adalah hal pertama yang muncul dipikiranku pagi hari setelah malam panjang?
Tidakkah ini cinta, ketika aku sedang beraktifitas atau tertawa bersama teman-teman tapi justru yang ada dipikiranku tetaplah kamu?
Tidakkah ini cinta, ketika hal yang ingin kuceritakan pada sahabatku adalah melulu tentang kamu?
Tidakkah ini cinta, ketika aku rela mengorbankan segalanya hanya untuk bertemu kamu?
Tidakkah ini cinta, bila namamu tak pernah absen kusebut dalam doa?
Tidakkah ini cinta, ketika melihatmu bahagia karena orang lain, ada rasa marah pada diri sendiri karena bukan aku yang membuatmu begitu?
Tidakkah ini cinta, ketika aku tak sengaja menyakitimu, rasanya bahkan lebih menyakitkan daripada kau menyakitiku?
Karena menyakiti orang yang kusayang sama saja menyakiti dua orang. aku dan kamu. Aku sakit melihatmu sakit. Bahkan lebih parah.
Sangat memalukan ketika aku melanggar janjiku dalam hati untuk selalu menjagamu dari segala macam rasa sakit, tapi malah aku sendiri penyebab rasa sakit itu.
Hei kamu, tolong jangan terlalu rapat menyembunyikan perasaan.
Beri aku celah untuk membacanya sedikit, apa itu terlalu rahasia?
Kadang aku bertanya-tanya, mengapa aku dapat melihat seseorang yang jatuh cinta dengan seseorang yang lain. tapi tetap tak bisa melihat dan mengetahui perasaanmu kepadaku?
Barangkali karena mata memang tak bisa melihat dirinya sendiri ya?
Hah, ini lucu. Sangat lucu karena kau membuatku terus menebak-nebak.
Kau membiarkan otakku terus berpikir tentang dirimu. dan penasaran akan sosokmu.
Ya, aku tahu. Ini adalah risiko dari jatuh cinta diam-diam. Tersiksa akan perasaan karena tak dapat mengungkapkan. Dan menghabiskan banyak waktu hanya untuk menerka-nerka hal yang tak pasti.
Karena tahukah kamu bahwa konstruksi terumit di dunia ini adalah isi hati manusia?
Maka dari itu berilah aku pertanda lebih banyak lagi, untuk yakin dalam menyimpulkan perasaanmu terhadapku. Karena entah di sudut hati kecil yang mana, aku percaya ada yang tumbuh di hatimu, sesuatu yang indah, sesuatu yang kuyakini sebagai cinta untukku.