Senin, 16 Januari 2012


Dear kakak,

Kakak, peristiwa sepekan lalu, masihkah kau ingat?
Aku bersama sejumlah orang menemukan kakak berlumur darah
Apa yang kakak rasakan kala itu?
Pasti sakit sekali ya, kak?
Hari ini, sepekan lewat sehari, kau dimana?
Akankah surga membuatmu dapat bergurau sambil bersepeda?
Ataukah neraka membuatmu jatuh dari sepeda lalu luka?
Tetangga kita bilang kakak nakal
Selalu mencipratkan air kala roda sepeda kakak menggerus jalan
Tatkala langit menangis, tak urung jua lumpur meninggalkan noda dijemuran tetangga kita
Tapi kakak, aku yang sungguh kenal kakak
Kita bermain bersama 13 tahun lamanya
Bercipratan air, bermain petak umpet, balapan skuter
Kakak adalah kakak yang hebat,
Tidak nakal layaknya mereka bilang
Aku ingin jadi anak baik, kakak
Agar saudara-saudara bilang aku mirip kakak,
Cerdas dan pemberani
Serta supaya dapat bertemu kakak lagi, nanti
Tapi kakak, aku kerap sekali cemas, bagaimana bila kakak tak ada di surga?
Negeri nirwana dimana malaikat-malaikat kecil menari
Apa aku harus jadi anak nakal ya, kakak?
Kau dimana? Aku dilema
Kemana aku harus menyusulmu?
Tolong balas suratku ini,
Lewat senyum khas yang biasa kau sunggingkan
Agar aku tahu, anak baik atau anak nakal yang akan menjadi tujuanku.



Adik yang sering merepotkanmu,