![]()
Howdy!
My name is Vania Berliana.
My chinese name is 关玉芳。
I was born on February 5th, 199*. I'm a Chinese Indonesian. I can speak Chinese, English, and Indonesian. Just because my blog's theme is pink, doesn't mean i like this. My fav color is light blue. It's a pleasure to meet you! xoxo ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
| Aku jatuh hati. Lagi.
Melihatmu tersenyum pertama kali, mendengar sapa hangatmu yang bergema setiap pagi, bukan alasanku tuk tersenyum. Kau, layaknya banyak orang yang kujumpai setiap hari. Semua begitu saja, kita menari, menyanyi, lalu menertawai diri masing-masing. Tak ubahnya dengan temanku yang lain. Namun, kita bersama terlalu sering. Kau kerap mampir, menghirupi angin rumahku yang semilir. Lalu tak lupa melakukan kebiasaanmu yang mampu membuatku tersipu, menatapku. Tanpa tahu cinta diam-diam hadir. Akhirnya kutemui hari itu, hari dimana tatapanmu tak lagi sama dimataku. Berbinar-binar, bercahaya, nampak beribu kali lebih indah. Aku mulai dilanda ragu, perasaan yang kupunyai apa namanya. Aku bilang kau paranormal, kau tertawa, kau kata aku mengada-ngada, tapi sungguh, kau dapat membuatku mengukir pelangi kecil di sudut bibir, apa pula namanya kalau kau tak ajaib. Bahkan, saat kau sibuk dengan pekerjaanmu hingga tak bisa hadir disisiku, aku tetap tersenyum. Membayangkanmu. Diam-diam aku suka menulis namamu, mengeja-ejanya, lalu menyelipkannya dalam bantal tidurku. Aku suka mengingatmu, walau itu mengganggu pola makanku. Waktu tidurku berubah dan aku jadi sering mengantuk, tapi aku rela menunggumu hingga tidur lalu mengecupkan selamat malam, dengan harapan, pagi hari kala membacanya, kau tersenyum. Tak lama setelah fajar menyingsing, aku terbangun. Yang kucari pertama kali bukan lagi kacamata, melainkan handphoneku. Dan perlahan, senyumku mengembang di tepi ranjang. Aku mengingatmul agi. Ah, ternyata kamu pandai mengacaukan pikiran seseorang! Suatu hari, hari minggu, kau tanyakan padaku dengan wajah malu-malu dihiasi semu ungu, "kamu sangat rindu aku?", dan lalu kujawab dengan rona kecil yang menyala, "aku rindu kamu sedikit saja kok. sedikit berlebihan." Dan kala itu pula, hak tinggimu patah, walau nyaris jatuh dari tangga, kita tertawa. |