V a n i a B e r l i a n a
Transparent Sexy Pink Heart

Write is Right
Monday, 12 January 2015

Selamat malam kamu yang kini sedang sistem kebut semalam untuk try outmu.
Malam ini pikiranku lagi-lagi bertepuk sebelah tangan ya, aku memikirkanmu, sedangkan kamu memikirkan ujian matematikamu yang padahal tidak lebih rumit dari perasaanku.
Setelah sekian lama, setelah semua waktu yang aku lewati sendiri tanpamu, perasaan ini tak kunjung berubah--masih tetap untukmu. Sebut saja aku pemalu, pengecut, atau bahkan pembohong. Aku telah berjanji dalam hati tuk selalu membuatmu bahagia, namun apa? Bahkan memberi komen yang menyemangati kala kau update status "wah edan matematika *emot tired*" saja aku tak berani. Entahlah, dihadapanmu aku merasa kecil sekali. Aku sayang kamu. Sudah berapa kali aku mengucapkan kata yang sakral bagiku ini, namun tak pernah terdengar olehmu. Aku tidak main-main. Sulit bagiku untuk jatuh cinta, kau sendiri mengerti itu. Jika selama ini kau tak pernah bisa melacak siapa orang yang dapat menawan hatiku, itu karena kau sendirilah orangnya.
Cinta, memang telah terbukti dapat membuat seseorang melakukan hal-hal diluar logika. Namun apakah kau tau? Ada 1 kata lagi yang dapat membuat seseorang melakukan hal yang serupa. Itu adalah lawan dari cinta, yaitu penderitaan. Penderitaan akan memaksa seseorang melakukan segala sesuatu untuk mengakhiri rasa sakitnya, bagaimanapun caranya. Sementara aku, merasakan keduanya. Oleh sebab itu, karena cintaku padamu aku terus berusaha. dan terlebih karena penderitaan tidak bisa bersamamu, aku lebih berusaha lagi.
Ah, lupakan tulisan yang terdengar layaknya omong kosong ini. Sesungguhnya malam ini aku hanya ingin berkata, "terima kasih sudah menyerukan namaku. terima kasih sudah menanyakan karena apa luka di dahiku. terima kasih sudah datang menghampiri lagi seusai perbanku dibuka. terima kasih sudah melakukan semua itu, entah karena alasan peduli atau hanya sekadar penasaran. terima kasih sudah membuatku berusaha move on, mulai dari awal lagi."