V a n i a B e r l i a n a
Transparent Sexy Pink Heart

Pundak
Tuesday, 6 October 2020

Ketika saya masih kecil, saya berpikir bagian tubuh terpenting dari anggota tubuh saya adalah mata. Mata bisa melihat langit biru, melihat awan putih, melihat orang yang kita cintai. Lalu nenek berkata: ada banyak orang buta di dunia ini.
Ketika saya mulai belajar musik, saya jadi berpikir anggota tubuh yang paling penting adalah telinga atau mulut, karena telinga dapat mendengar suara paling merdu di dunia, dan mulut dapat menyanyikan lagu-lagu yang bagus. Lalu kakek berkata: tetapi di dunia ini juga ada banyak orang bisu dan tuli.
Beberapa tahun kemudian, ayah teman baik saya meninggal, teman saya sangat sedih. Saya selalu menemaninya melalui hari-hari menyedihkan itu. Setelah saya kembali ke rumah, mama berkata kepada saya: sekarang apakah kamu sudah tahu bagian tubuh mana yang paling penting? itu adalah bahu. karena ketika orang yang kita cintai menangis, kita bisa memberikan bahu untuk bersandar. Masing-masing dari kita semua memiliki bahu. Namun tetap, terkadang kita pun membutuhkan bahu orang lain saat kita merasa rapuh.

Disadur oleh: Vania Berliana.

hai diriku, dimana kamu?
Monday, 2 September 2019

"not until we are lost do we begin to understand ourselves.” —Henry David Thoreau
"saat kita tersesat barulah kita mulai bisa memahami diri sendiri."
sewaktu tersesat itulah kita secara otomatis dituntut untuk mencari jalan keluar, kita menjadi tahu bagaimana cara kita berpikir, seperti apa kita bertindak saat di dera ketakutan dan kecemasan, kita dapat menemukan diri sendiri, kita lalu dapat menyadari bahwa kita tidak harus hidup dengan memenuhi ekspetasi orang lain, kita tidak perlu hidup normal menurut standar orang, kita dapat menentukan tujuan hidup kita sendiri, apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini.

segala sesuatu tentang masa depan saya asumsikan ambigu. hanya untuk berkuliah, saya dapat terlibat dengan hutang. lalu saya akan dipaksa bekerja untuk melunasi hutang itu. dimana hutang dapat bertambah lebih banyak jika saya ingin membeli rumah atau mobil. itu terlihat seperti siklus tiada akhir dimana tidak ada ruang untuk bermimpi. saya menginginkan lebih namun tidak selalu dalam arti materi dan kekayaan pribadi. saya menginginkan lebih banyak dari kehidupan, saya ingin gairah/passion. mimpi yang tidak akan membiarkan saya tertidur karena saking bahagianya. saya ingin melangkah dari tempat tidur di pagi hari, tidak peduli hari itu hujan atau cerah, memiliki kegembiraan seumur hidup yang tampak begitu ceria seperti di masa kanak-kanak. kita semua punya mimpi, entah itu sudah kita tetapkan maupun hanya ide/bayangan yang masih samar-samar. tapi banyak dari kita terjebak di dalam kubangan insecurity/rasa tidak percaya diri atau ragu akan kemampuan diri sendiri. sehingga kita menganggap mimpi itu terlalu tinggi, tidak realistis dan sulit untuk diraih. kita jadi memilih nyaman dengan kehidupan yang telah orang tua rancangkan untuk kita, atau mungkin tradisi profesi keluarga secara turun-temurun, dan juga norma sosial. kita merasa bodoh dan tidak aman mengambil risiko kehilangan zona nyaman tersebut demi harapan kecil untuk mencapai sesuatu yang kita juga tidak yakin apakah diri kita mampu mewujudkannya. namun terkadang, terlalu berhati-hati justru merupakan resiko terbesar. kita memang mungkin, dan bisa gagal. mungkin banyak, sangat banyak, berkali-kali. tapi itulah yang membuat hidup menarik. ketidakpastian itu dapat dilihat secara negatif atau dapat dilihat dari sisi dimana semua itu menguatkan kita. kegagalan adalah apa yang membuat kita tumbuh, itu membuat kita berkembang menjadi lebih kuat dan tangguh terhadap aspek hidup yang tidak dapat kita kendalikan. ketakutan akan kegagalan itulah yang membuat kita stagnan dan sedih. jadi meskipun saya belum dapat melihat masa depan dengan jelas, saya mengambil risiko dengan harapan bahwa di dalam ketakutan dan kegagalan, saya akan keluar dengan perasaan lebih hidup daripada sebelumnya. jika kamu merasa tersesat, cukup tarik napas panjang dan sadari bahwa tersesat dapat menjadi titik balik untuk mengetahui siapa dirimu sebenarnya, dan apa yang benar-benar ingin kamu lakukan di dalam hidup ini.

note: saya tidak benar-benar terlibat hutang untuk berkuliah, karangan ini ditulis untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda.

People Come and Go
Monday, 1 July 2019

orang-orang pergi meninggalkan kita, bahkan terkadang pergi tanpa aba-aba. kehilangan orang-orang yang dulunya dekat dengan kita adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dilalui. aku belajar menerima orang-orang yang hadir lalu pergi dalam hidupku. entah mereka pergi hanya untuk sementara atau untuk selamanya. meski terkadang aku berpikir, mengapa kita harus dipertemukan bila akhirnya dipisahkan? ketika sahabat tidak lagi menjadi sahabat. ketika sepasang kekasih kembali menjadi asing. terlalu banyak yang sementara di dalam hidup ini, bahkan kebersamaan dengan orang yang kita cintai. namun, karena “sementara” itulah yang pada akhirnya akan membuat kita lebih menghargai apa yang masih kita miliki saat ini. orang-orang datang dan pergi dalam hidup kita. tetapi kenangannya akan selalu abadi dan tidak bisa digantikan oleh siapapun juga. mereka adalah orang-orang yang dititipkan tuhan untuk menyalurkan berkat-Nya, beberapa ditakdirkan untuk memberi pelajaran dalam hidup kita. dan dalam waktu yang lain, kau juga adalah orang yang Tuhan pinjamkan kepada orang lain untuk membentuknya. orang-orang pergi karena mempunyai jalan hidupnya masing-masing, begitu pun kamu akan menempuh jalan hidup yang telah kamu pilih sendiri. tidak masalah. tapi temukanlah orang yang tepat, yang jalan hidupnya searah denganmu, dan ingin berbagi berkat serta pelajaran dalam hidup selamanya bersamamu. hanya orang yang tepatlah, yang selalu memaksa untuk tinggal.

No Regret

aku tidak perlu "kehilangan" untuk menghargai arti sebuah pertemuan denganmu. aku tidak butuh "jarak yang jauh" untuk mensyukuri sebuah pertemuan denganmu. aku sudah tau, sebelum jarak yang begitu jauh ini memisahkan kita, pertemuan-pertemuan denganmu terasa begitu berharga. bahkan di tiap menitnya. kini, aku tidak menyesal. sebab saat kita masih bersama, aku tak pernah menyianyiakannya. aku tidak menyesal. tapi, mengapa masih tetap saja rindu? ((maukah buat lebih banyak momen bersama lagi bila esok dapat bertemu?))

things i should have said instead of pretending to be sacred
Wednesday, 12 July 2017

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
........................................................................................ " i fuckin' want to kiss you too. "


and that maybe..
just maybe..
would have changed his mind to stay.